Relevansi
Konsep Ajaran CHU SHI
dengan Nilai Pancasila Dewasa ini
Bangsa indonesia adalah bangsa yang komplek, baik dari
segi budaya, adat, dan agama. Sehingga permasalahan-permasalahan yang menimpa
bangsa indonesia juga bermacam-macam, baik dari segi horizontal maupun
vertikal. Meskipun begitu bangsa indonesia memiliki semangat untuk bersatu hal
ini tercermin dari adanya pancasila yang sampai sekarang masih diakui dan terus
digali sebagai dasar dan pedoman bernegara.
Lima nilai yang terkandung dalam pancasila mencerminkan
nilai-nilai luhur bangsa indonesia dari sabang sampai merauke. lima sila
tersebut juga mempunyai kesamaan dengan dengan ajaran filsuf china yaitu “CHU SHI”.
Ajaran chu shi yaitu alam dan manusia terdiri dari imaterial “LI” dan material
“CHI”. Konsep kebahagian menurut dia adalah bebas dari CHI. Manusia akan
merasakan kebahagiaan kalau ia bisa menjauhkan unsur materi dalam hidupnya.
Konsep mengenai LI, setiap benda mempunyai Li sendiri-sendiri yang dapat
membedakan dengan sesuatu yang lain. LI yang terbanyak dari bagian diri kita
adalah pancaran dari LI yang besar. Dan manusia harus harus mengetahui Linya
sendiri.
Pancasila mempunyai lima nilai yang sangat agung dan ini
merupakan Li bangsa indonesia untuk menghadapi era super modern. Bangsa indonesia
harus mampu menjauhkan dan membebaskan dari unsur CHI nya. kasus yang banyak
menimpa bangsa indonesia adalah kasus korupsi, kasus yang ada sejak zaman
penjajahan belanda. Indonesia adalah negara yang mempunyai banyak kekayaan
alam, tetapi ini tidak terkelola dengan baik dan salah satu penyebabnya adalah
korupsi. Karena korupsi merugikan pihak-pihak kecil yang sebetulnya sangat
membutuhkan. Pihak yang membutuhkan adalah masyarakat kecil yang sedang
membutuhkan pendidikan, sembako, dan infanstruktur pedesaan. Bagaimana
kesalahan bisa terjadi dinegara yang katanya mempunyai warisan nilai-nilai
luhur ini..? bila kita maknai kembali nilai-nilai pancasila dengan pengabungan
nilai LI dari chu hsi seperti ini.
Sila pertama yang berbunyi “ketuhanan yang maha esa”
mencerminkan semangat religius yang tinggi hal ini apabila diamalkan bisa
mencegah korupsi. Tidak hanya korupsi, sikap seperti apatis dan menang sendiri
akan bisa mengurangi warga indonesia
untuk menderita penyakit sosial tersebut. Penyakit sosial memang hari-hari ini
menimpa bangsa indonesia. Dan penyakit sosial obatnya lebih sulit dari pada
penyakit tubuh. Obat dari penyakit sosial biasanya didapatkan dari tokoh agama
dan psikolog. Tokoh agama secara langsung memang tidak terlibat, tetapi
pengaruhnya sangat besar dalam kehidupan. Penyakit masyarakat akar mulanya dari
pemahaman agama yang kurang. Dan ini akan berkelanjutan terhadap pembentukan
kepribadian bangsa indonesia.
Sila kedua yang berbunyi “kemanusiaan yang adil dan
beradab” hal ini juga menunjukkan dan mengajarkan bahwa bangsa indonesia adalah
bangsa yang mementingkan LI dalam berkehidupan. Adil dan beradab adalah nilai
yang bertolak belakang dengan CHI, karena mengajak manusia untuk mencintai
unsur terpenting dari manusia yaitu roh. Adil adalah memutuskan sesuatu tidak
dengan berat sebelah, tidak tergantung seberapa uang yang ia punya, tidak
tergantung seberapa tinggi jabatan seseorang, dan juga tidak seberapa dekat
hubungan dia. Putusan adil harus mementingkan nilai-nilai luhur kemanusiaan.
Rasa adil akan terbentuk dengan rasa adab atau etika. Dan kedua hal ini saling
mempengaruhi tidak bisa lepaskan salah satunya.
Sila ketiga yang berbunyi “persatuan indonesia”. Makna
kesatuan tidak akan bisa dicapai tanpa kesadaran dan menghargai perbedaan.
menghargai perbedaan tidak memandang hal-hal yang bersifat materi, tetapi murni
menghargai dan kemurnian inilah yang dinamakan LI. Sila yang keempat berbunyi
“kerakyatan yagn dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan
perwakilan. Kerakyatan mengandung nilai CHI yaitu berkenaan dengan kepentingan
hajat orang banyak. Hajat orang banyak harus dipentingkan dan diperhatikan
sesuai dengan jiwa dari sila kelima yaitu “keadilan sosial bagi seluruh rakyat
indonesia”.
Rangkaian dari pancasila sudah membentuk nilai-nilai yang
hierarkhi. Pancasila sampai kapanpun dan dimanapun akan selalu up date. Ke up
datetan pancasila harus berlandaskan nilai sosial budaya yang sudah berkembang
sejak lama di bumi nusantara ini. Disamping itu nilai pancasila harus bisa
menyerap dan meyaring kebudayaan yang akan masuk di indonesia. Mau tidak mau
indonesia harus bisa bertahan dan bersaing di era global ini. Nilai LI dari CHU
SHI yang mementingkan unsur imaterial sangat cocok untuk diterapkan di
indonesia dewasa ini.
No comments:
Post a Comment