Filsafat Patristik
Mata
kuliah:sejarah filsafat barat pramodern
Dosen:
Dr.Armaidy
Armawi,M.Si.
Oleh:
Ahmad Yani
Fathur Rohman
(13/349465/fi/03809)
1.
Pengertian
Patristik adalah zaman
pemikiran kristiani yang dikuasai oleh para pater (bapak gereja). Mereka
berfilsafat untuk kepentingan agama kristen.dalam menghadapi filsafat yunani
kuno, sebagian menolaksama sekali, sebagian lainnya dapat menerimanya.
2.
Corak Patristik
1.
Dasar pemikiran
berdasarkan kitab injil (wahyu).
2.
Para filsuf adalah
para pater, sekaligus pemimpin gereja.
3.
Kebenaran muncul
sebagai kaum apologit (pembela agama)
4.
Masalah-masalah
yang timbul: hubungan akal dan wahyu, ketuhanan, penciptaan dan hubungan
manusia dengan tuhan.
3.
Pembagian Patristik
A.
Patristik Timur
B.
Patristik Barat
A.
Patristik Timur
A.I. kaum Apologit
A.I.I. Aristides
Dia dari athena,
yang menulis surat pembelaan yang ditujukan kepada
kaisar hadrianus.
A.I.2. Yustinus Martir
Dari sikhem, palestina,
yang menulis surat pembelaan kepada kaisar Antonius
pius dan menulis suatu dialog dengan orang yahudiyang bernama tryphon.
Pemikirannya: 1. Ia tidak menolak filsafat yunani. 2. Tentang penciptaan dia
berbeda dengan plato, mahluk tercipta dari bahan yang sudah ada, sesuai wahyu.
3. Agama kristen lebih tua dari filsafat yunanai, karena telah dinobatkan pada nabi
musa.
A.I.3. Tatianus
Dia dari asur ,
murid yustianus, yang menulis diatessaron,
semacam harmonisasi injil.
A.2. kaum gnostik
Dari kata yunani gnosis yang berarti
pengetahuan. Aliran ini mengajarkan menuju
tuhan dari iman ke pengetahuan. Aliran ini adalah hasil peleburan dari berbagi
gagasan dalam filsafat yunani kuno dan kitab suci kristen.
Corak ajaran: 1. Ada pertentangan mutlak
antara roh dan sebagai asas kebaikan dan benda sebagai asas kejahatan. 2.
Penciptaan bukan oelh tuhan melainkan oleh tokoh rohani yang lebih rendah. 3.
Kelepasan hanya dapat dicapai oleh sekelompok kecil orang yang berhasil naik
dari iman ke gnosis.
A.3 Irenaeus(±202)
Menentang gnostik
dengan alasan-alasan yang dialektis dan dengan pembuktian
kitab injil.
A.4. Madzhab Aleksandria
klemens (150-215)
dari aleksandria, mesir.
Origenes (185-254)
Gregorius Nazienze
(±390)
Basilius yang Agung
Gregorius dari
Nyssa(±395)
A.5. Madzab Antiokhia
Johanes
Chrysostomos.
Theododros
Ephraim
B.
Patristik Barat
B.I. tertullianus(160-222)
Pemikiran: 1.
Kebenaran dan kebujaksanaan hanya ada dikitab suci. 2. Filsafat yunani telah
digantikan oleh wahyu. 3. Saya percaya karena justru tak masuk akal.
B.2. Agustinus
Dilahirkan di thagaste, di numedia pada tahun
354 dan meniggal 430. Ketika ia masih muda ia hidup menuruti hawa nafsunya.
Setelah diombang-ambingkan Manikheisme ke dalam Skeptisisme dan Neoplatonisme,
akhirnya ia bertobat dan di baptis pada tahun 387. Kemudian dia di tahbiskan
menjadi imam di tahun 392. Karena kesalehan dan kecakapnnya dia di angkat
menjadi uskup di hippo tahun 396. Dia di sebut guru skolastik sejati karena
besar pengaruhnya di abad pertengahan.
Pemikiran mengenai ketuhanaan: 1. Dasar kepastian
dan kebenaran bersumber dari tuhan, zat metafisis. 2. Tuhan mengatasi segala
pengertian dan pengetahuan manusia.
3. Pengetahuan manusia tentang tuhan menampakkan ketidaktahuan. 4. Ajaran
trinitas, tuhan esa dalam zatnya, tiga dalam pribadinya.
Pemkiran tentang penciptaan: 1. Menganut
prinsip creatio ex nihilo. 2. Dasar penciptaan adalah logos (akal) dan
kebijaksanaan dari tuhan. 3. Dalam akal tuhan ada ide-ide ilahi. Semua
penciptaan dari ide-ide ilahi. Manusia berperan dalam akalnya.
Beberapa karangan Agustinius yang terkenal:
1. De trinitate (tentang trinitas). 2. De civitate dei (tentang negara tuhan).
3. Confessiones (pengakuan-pengakuan).
B.3. dionisus dari areopagos.
Karangan yang terkenal adalah pseude dionysios
areopagita. dionosusdimungkinkan memakai nama samaran karna sesuai dengan nama
kitab yang ditulis.Penulis menguraikan tentang teologia kristiani, dari situ
dapat disimpulkan, bahwa ia mengenal teologia pada waktu mengenal
neoplatonisme.
Menurut dia, Allah adalah asal segala sesuatu yang ada, yang
keadaannya transeden secara mutlak. Sehingga tidak mungkin memikirkan tentang
dia dengan cara yang benar, dan memberikan nama yang tepat. Hal ini disebabkan
karena Allah mengatasi segala sesuatu yang ada, yang dipikirkan orang.
Dionosius menekankan kepada kehendak bebas manusia. Ia menolak tentang ajaran
perpindahan jiwa dan penyamaan antara tubuh dan dosa.
No comments:
Post a Comment